Hal-Hal Fundamental Mengenai Bisnis Internasional yang Tidak Dapat Diabaikan
- Giovani Malinda
- Dec 27, 2017
- 4 min read
Updated: Jul 13, 2018

Setiap orang pasti menyukai segala hal tentang cara menghasilkan uang.
Meskipun kita tidak bisa menghambakan uang, tetapi kita semua hidup dari uang. Sumber aktif penghasil uang tentu saja, bisnis. Baik bisnis lokal maupun internasional, jika ditekuni dengan serius akan menjadi titik keberhasilan seseorang dalam aspek ekonomi.
Di dalam era globalisasi ini, tidak menutup kemungkinan kita bisa mengembangkan bisnis kita hingga skala internasional. Membangun bisnis internasional memang tidak mudah, tetapi bukan berarti tidak bisa dicoba. Untuk berhasil dalam menerapkan bisnis ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Berikut ini akan dijabarkan beberapa poin penting untuk menjalankan bisnis internasional dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh kalangan umum.
Perlunya sistem manajemen yang baik.
Jangankan dalam skala internasional, bahkan bisnis lokal pun membutuhkan sistem dan penataan perusahaan yang baik. Sistem manajemen ini juga mencakup sistem finansial, human resourcement, kualitas produk, dan sebagainya. Bayangkan saja jika sistem manajemen perusahaan kita berantakan, maka masalah akan lebih besar dibandingkan dengan yang dimiliki perusahaan lokal. Misalnya, hutang.
Sebelum mulai memikirkan rencana berbisnis skala global, lebih baik kita bertekun dalam skala lokal terlebih dahulu dalam beberapa tahun. Selama masa itu, kita belajar bagaimana mengelola output agar sesuai budget dan menghasilkan produk yang tepat dibutuhkan oleh masyarakat. Kemudian, kembangkanlah pikiran kita untuk mengembangkan sayap ke Negara yang lain.
Pelajari terlebih dahulu perilaku Negara yang menjadi target pasar.

Membangun perusahaan di Negara orang tentu saja memiliki beberapa penghalang, di antaranya perbedaan budaya dan kepentingan Negara. Setiap Negara memiliki kepentingan dan fokus masing-masing. Misalnya Negara Singapura, mereka lebih berorientasi terhadap ekonomi dibandingkan aspek lainnya. Karena itulah, hampir pada setiap kegiatan negaranya didasarkan pada ketepatan dan kebijakan ekonomi yang baik. Seperti cara jalan yang cepat, produk belanja yang mahal, serta hukuman denda bagi pelanggar peraturan.
Kita harus lebih dahulu mengetahui kebutuhan urgent suatu Negara supaya produk kita bisa lebih kompeten di pasar tersebut. Sayang sekali jika kita sudah menyusun rencana sedemikian rupa, tanpa pertimbangan yang tepat usaha kita akan sia-sia. Perusahaan kita akan terjebak pada persaingan sempurna yang hampir tidak bisa berkembang lagi.
Kompeten dan kreatif terhadap pesaing lain.
Sebelumnya, hendaklah kita memikirkan terlebih dahulu fokus pemasaran melalui strategi penetrsasi pemasaran. Pemilihan sedikit pasar dimaksudkan agar kegiatan ekonomi perusahaan bisa lebih intensif dan tingkat pertumbuhan dapat lebih signifikan, dibandingkan mengurus pemasaran yang terlalu luas dan pada akhirnya terbengkalai.
Selain itu, alangkah baiknya kita menggunakan metode keunggulan absolut, di mana kita menggunakan sumber atau bahan baku yang memang menjadi primadona di Negara kita. Misalnya, produk perhutanan dan perkebunan (kayu, karet, cengkeh, tembakau) agar lebih kompeten dengan spesialisasi kita.
Sebagai pengusaha yang bijak, kita tidak mungkin menjual produk yang sudah banyak dijual dan dikuasai pasar besar. Bukan tidak mungkin kita bisa menyaingi perusahaan besar, tetapi kita perlu tahu bahwa pendatang baru dengan inovasi yang “menarik” dapat meraup lebih besar lapangan usahanya.
Memperluas relasi dengan perusahaan besar, pengacara, dan politisi.

Bahkan dalam setiap aspek kehidupan kita, relasi dengan orang lain tentu saja mempermudah segala kegiatan kita. Misalnya dalam kerja kelompok di sekolah, kita membutuhkan perilaku interpersonal yang baik sehingga orang lain dapat menaruh kepercayaan dan tanggung jawab kepada kita. Sama halnya dengan bisnis, kita SANGAT membutuhkan relasi untuk tetap mempertahankan dan memperluas sayap bisnis kita.
Relasi yang dimaksud adalah hubungan baik dengan perusahaan besar, pengacara, dan politisi. Jika kita memiliki backing banyak perusahaan besar yang mau bekerja sama dengan kita, maka ketenaran pasar kita akan cepat menyebar. Perusahaan yang sudah memiliki nama pasti akan lebih mudah melakukan promosi karena “kharisma” yang sudah merebut hati masyarakat. Kemudian, dengan menjalin hubungan dengan (minimal satu) pengacara yang kompeten dalam bidangnya, sengketa perusahaan bisa lebih mudah diselesaikan. Saran ini bukan untuk melakukan korupsi, tetapi bagaimana kita bisa menggunakan kekuatan relasi sebagai pondasi usaha kita. Sementara terakhir, adalah membangun hubungan dengan politisi. Baik dengan jabatan legislatif, menteri perdagangan, atau gubernur, mereka akan sangat membantu jika kita mengikuti “aturan main” dengan baik.
Karena “binatang” kita adalah dunia internasional, akar bidang untuk sukses di dunia bisnis internasional tidak bisa hanya dibangun dengan pendidikan ekonomi, tetapi juga bagaimana kita berpolitik. Apalagi ketika negara yang kita tuju masih dalam tahap berkembang, masih banyak peluang yang bisa dimanfaatkan dan banyak kelemahan yang perlu diperbaiki.
Peluang “menggiurkan” ketika memulai pangsa pasar di negara berkembang, antara lain:
· Upah tenaga kerja masih murah
· Belum banyak pesaing yang terlalu kompeten dibandingkan di negara maju.
· Investasi dengan modal lebih kecil
· Sifat konsumtif masyarakat yang belum terkontrol dengan baik
· Biaya promosi lebih rendah
Namun bersaing “kejam” di negara berkembang masih belum bisa terlaksana penuh karena kebijakan pemerintah yang masih bersifat protektif (kini Indonesia hampir meninggalkannya. Yang dimaksud kebijakan pemerintah yang protektif adalah kebijakan dengan menentukan barrier tarif maupun non-tarif.
Barrier tarif adalah penghalang berupa pajak dalam setiap produk impor yang masuk ke negara tersebut. Penghalang ini dimaksudkan agar perusahaan dan industri lokal bisa terjaga eksistensinya. Pemerintah dengan kebijakan protektif akan menghalangi perbuatan monopoli sedemikian rupa.
Barrier non tarif adalah penghalang berupa hal-hal yang tidak berupa pajak (misalnya: kuota) impor yang masuk ke suatu negara. Dengan kuota yang terbatas, produk asing tidak akan dijual lebih dari jumlah kuota produk lokal yang dihasilkan.
Sementara itu, kita bisa sangat bebas membangun perusahaan kita di negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang, dan negara-negara Eropa. Mereka sudah menganut sistem perdagangan internasional liberal yang menganut teori market-centered approach. Paham itu mengatakan bahwa mekanisme pasar harus dibiarkan jalan sendiri dan peran negara yang “protektif” dianggap sangat menghalangi kegiatan ekonomi itu sendiri.
Di dalam negara-negara liberal, negara hanya diperbolehkan melindungi beberapa hal seperti public goods (keamanan dan lingkungan), hukum, hak masyarakat mendapatkan pendidikan, manajemen makroekonomi, serta perlindungan terhadap kaum miskin. Selebihnya, individu harus dibiarkan sendiri mengembangkan kualitas hidupnya, seperti paham demokrasi liberal di Amerika Serikat yang menekankan hal tentang Hak Asasi. Namun terkadang perilaku ini bisa menjadi buas dan menekan kaum pengusaha yang lemah serta mematikan usaha mereka.
Comments