Mengapa Singapura Lebih Maju, Meskipun Merdeka 14 Tahun Lebih Lama dari Indonesia?
- Giovani Malinda
- Dec 27, 2017
- 2 min read

Di antara sebagian orang pasti ada yang bertanya-tanya, kenapa negara Singapura memiliki kemajuan yang jauh lebih pesat daripada Indonesia. Ada dua hal penting yang menjadi perenungan kita: Pertama, Indonesia punya sumber daya alam yang lebih melimpah. Kedua, negara Indonesia merdeka terlebih dulu sebelum Singapura.
Wilayah Negara Lebih Kecil

Mengapa hal ini jadi salah satu kunci keberhasilan Singapura? Ya, tentu saja mengatur negara yang lebih kecil lebih mudah daripada negara yang luas seperti Indonesia. Analogi yang bisa digunakan adalah kesibukan orangtua yang mengurus dua anak akan lebih mudah daripada yang memiliki 3 atau 4 anak.
Dengan kapasitas yang lebih kecil, Lee Kuan Yew bisa menerapkan kebijakan politik lebih mudah dan terpantau baik. Ini bukan masalah! Indonesia tidak perlu mempersempit wilayah dan memecah kesatuan. Otonomi daerah adalah salah satu alat yang paling tepat untuk mewujudkan mimpi memajukan bangsa.
Pemerintahan Otoriter

Pertama kali mendengar kata otoriter, mungkin sebagian kita berpikir tentang pengekangan demokrasi. Tapi sebenarnya pandangan itu salah. Seperti yang terjadi di Singapura, pemerintahnya menerapkan suatu peraturan yang bersifat sangat mengikat bagi masyarakatnya. Alhasil, mereka justru bisa lebih diatur dibandingkan yang ada pada negara bebas.
Keunggulan pemerintahan otoriter adalah, negara bisa tahu ke mana arah dan tujuan beberapa tahun ke depan. Dengan peraturan yang sudah ada, semua kalangan bisa saling mendorong ke visi-visi yang sudah terbentuk.
Pendidikan Bermutu
Jangan pernah melupakan pendidikan. Untuk menjadi negara se-maju ini, Singapura telah memperbaharui standar pendidikan yang pantas bagi masyarakatnya. Dengan menanamkan institusi pendidikan terbaik, dipercaya generasi muda akan menjadi lebih cekatan dan siap untuk menghadapi persaingan global.
Fakta Menarik: Apa kalian tahu, sebenarnya sebelum masa kemerdekaan Singapura, banyak masyarakat dari sana yang justru menuntut ilmu di Indonesia. Setelah beberapa tahun, mereka kembali ke negara asal mereka untuk membangun bangsanya. Ini adalah fakta menarik yang perlu kita renungkan.
Masyarakat Punya Kesadaran

Seperti yang sempat dibahas sedikit di atas, masyarakat Singapura telah ditanamkan kesadaran untuk mengabdi kepada negaranya. Doktrinisasi melalui pendidikan atau turun-temurun dari orangtua juga membantu untuk menjaga sikap nasionalisme masyarakat dari generasi selanjutnya.
Mental melawan kemalasan adalah kunci utama para warga negara Singapura bisa membuat negara mereka maju seperti sekarang ini. Di antara negara-negara di Asia Tenggara mungkin mereka termasuk negara yang kecil, tetapi mereka bisa membuktikan kehebatan mereka dalam separuh abad.
Prinsip “Sudah Punya, Tenang Saja” dari Indonesia
Kita bisa melihat pandangan negara melalui individu. Sama seperti anak-anak orang kaya yang merasa hartanya sudah banyak, mereka tidak akan bekerja segiat dan sekeras orang-orang yang kurang beruntung. Namun kekeliruan ini justru akan dibuktikan dalam beberapa tahun ke depan.
Indonesia yang cukup beruntung dengan sumber daya alam yang dimiliki, kurang cerdik untuk mengasah kemampuan SDM-nya. Ada beberapa daerah dengan kekayaan alam melimpah, justru dibiarkan hingga negara lain yang mengolahnya. Di Papua misalnya, emas-emas itu sebagian besar dikuasai oleh perusahaan asing dibandingkan Indonesia.
Comentários